Seri balapan Formula 1 musim ini telah menyajikan berbagai tantangan, dari balapan hujan di Zandvoort hingga Monza yang berkecepatan tinggi dan kini tiba saatnya untuk melibas sirkuit yang bergelut dengan kelembapan, yaitu Singapura.
Tiga sirkuit berbeda dengan karakteristik unik, dan di Singapura kita menyaksikan balapan sengit dari awal hingga akhir.
Carlos Sainz: Maestro dari Pole Position hingga Bendera Kotak-kotak
Carlos Sainz menjadi bintang di Monza, meskipun hanya finis ketiga, tetapi di Singapura, ia tampil sebagai maestro. Memulai dari pole position, Sainz mengendalikan balapan dengan cermat.
Ia bahkan menggunakan strategi cerdik untuk memperlambat dua Mercedes yang mengejar dengan kecepatan luar biasa, memastikan agar Lando Norris dari McLaren menggunakan sayap belakang DRS yang terbuka, menghalangi saingan-saingannya dengan brilian.
Strategi Ferrari yang Memastikan Kemenangan
Strategi Ferrari dimulai sejak tikungan pertama, dengan Sainz memimpin dan Charles Leclerc merebut tempat kedua dari George Russell. Ferrari berhasil melindungi ban mereka dengan cara mengatur kecepatan, mencegah pembalap di belakang untuk mendapatkan keuntungan dari ban baru.
Grand Prix Singapura selalu menjadi balapan yang sulit diprediksi karena sering kali diinterupsi oleh Safety Car. Namun, balapan kali ini tampaknya berlangsung lebih bersih dengan tata letak yang diperpendek dan cuaca cerah.
Insiden Lap 19: Safety Car Pertama
Namun, pada lap 19, insiden Logan Seargent menyebabkan Safety Car pertama. Ini adalah kesempatan bagi tim di depan untuk melakukan pit-stop yang hemat dan mengganti ban. Ferrari, dalam persaingan ketat di posisi pertama dan kedua, hanya melakukan satu pit-stop per tim. Namun, pit-stop Leclerc tidak berjalan lancar, membuatnya kehilangan posisi.
Red Bull, yang mengalami kesulitan sejak kualifikasi, berusaha keras untuk mendapatkan posisi terbaik. Namun, mereka terpaksa melakukan pit-stop tambahan, memengaruhi peluang mereka untuk meraih kemenangan.
Baca Juga : “Harry Maguire Dapat Hujatan Dari Fans Skotlandia, Kok Bisa?”
George Russell: Peluang Terlewat di Lap Terakhir
Balapan ini semakin menarik saat George Russell dari Mercedes mendekati pemimpin balapan, Carlos Sainz. Russell tampaknya memiliki peluang untuk memenangkan balapan, tetapi pada lap terakhir, nasib berkata lain. Russell terjatuh, dan kemenangan jatuh ke tangan Sainz.
Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Ferrari sejak Juli 2022, dan Sainz menjadi pahlawan bagi tim Italia tersebut. Sementara itu, Lando Norris dari McLaren naik podium lagi, dan Russell harus mengatasi rasa sakit karena terjatuh di lap terakhir.
Pembalap Muda Mencuri Perhatian
Di balik balapan utama, pembalap muda seperti Oscar Piastri dan Liam Lawson juga mencuri perhatian dengan penampilan mereka yang mengesankan. Keamanan menjadi fokus dengan insiden serius Lance Stroll di kualifikasi.
Sains dan Leclerc Pasangan Hebat Ferrari, Dan Kemenangan Carlos SainzÂ
Sains dan Leclerc menunjukkan kualitas mereka sebagai pasangan hebat untuk Ferrari. Meskipun Red Bull mengalami kesulitan di Singapura, pertarungan musim ini masih sangat terbuka. Suzuka akan menjadi ujian berikutnya untuk melihat apakah Red Bull bisa kembali ke jalur kemenangan.
Kemenangan Carlos Sainz di Singapura adalah bukti kegigihan dan kecemerlangan pembalap Ferrari tersebut. Balapan ini menambah kisah menarik di musim F1 yang penuh drama ini dan mengingatkan kita bahwa dalam balapan, segalanya bisa terjadi.
