Home Berita Olahraga Tak Ada Jaminan Buat Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17

Tak Ada Jaminan Buat Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17

161
0
Tak Ada Jaminan Buat Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Tak Ada Jaminan Buat Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17

Pelatih Timnas Indonesia U-17 memanggil 34 pemain untuk seleksi dan pemusatan latihan di Jakarta pada 9 Juli sampai 28 Agustus 2023. Enam di antaranya berlabel diaspora alias pemain keturunan yang bermain di luar negeri.

Tidak Ada Perlakuan Khusus, Pelatih Timnas Indonesia U-17 Akan Menyeleksi Semua

Mereka adalah Madrid Augusta, Staffan Qabiel Horrito, Aaron Nathan Ang, Aaron Liam Suitela, dan Welberlieskott de Halim Jardim. Dari keenam pemain keturunan tersebut, hanya Welberlieskott yang belum bergabung ke pemusatan latihan Timnas Indonesia U-17.

Meski para pemain itu merumput di luar negeri, tapi tak ada jaminan buat mereka mendapatkan tempat di Timnas Indonesia U-17. Pelatih Bima Sakti beserta tim kepelatihan Timnas Indonesia U-17 akan menyeleksi berdasarkan kemampuan. Jika tidak sesuai kriteria, Bima Sakti takkan ragu mencoret para pemain termasuk pemain diaspora tersebut.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji. Ia mempertegas tidak ada perlakuan khusus buat pemain dispora dalam seleksi masuk Timnas Indonesia U-17. “Kalau memang bagus, kita pakai, kalau enggak layak, kita kembalikan,” sebut Sumardji.

COO Bhayangkara FC ini dengan tegas enggan memberi garansi kepada pemain keturunan. Tim kepelatihan Timnas Indonesia U-17 tidak akan mementingkan asal pemain. Menurut Sumardji, semua bergantung pada kualitas dari setiap pemain.

Baca Juga : “Hah? Dari Pemain ke Pelatih, Lampard Sekarang Jadi Manajer”

Kriteria Seleksi Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17

Saat ini, Welberlieskott de Halim Jardim atau dikenal Welber Jardim jadi pemain diaspora paling populer. Remaja kelahiran Banjarmasin, 25 April 2007 ini bermain untuk klub Brasil, Sao Paulo U-16. Ayahnya, Elisangelo de Jesu Jardim pernah bermain di Liga Indonesia membela Persiba. Sedangkan Ibunya asli Banjarmasin bernama Lielyana Halim.

Sementara, Mahesa Ekayanto dan Madrid Augusta sedang menimba ilmu di Belanda. Mahesa belajar sepak bola di akademi FC Dordrecht dan Madrid membela AFC’34 Alkmaar. Selain itu, Staffan Qabiel bermain untuk Sant Cugat FC Academy di Spanyol, Aaron Liam dari FC Bulleen Lions di Australia, dan Aaron Nathan di FC Nottingen muda.

Selain melihat pemain dalam pemusatan latihan, juga ada seleksi yang dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia. Nantinya pemain-pemain yang sesuai kriteria akan dikumpulkan di Jakarta dalam satu tim.

Sistem promosi setiap pekan juga akan diterapkan Bima Sakti untuk memberikan kesempatan ke para pemain lain yang belum mendapat panggilan. Nantinya, akan terpilih 40 anak yang akan dibawa ke pemusatan latihan di Qatar dan Jerman.

adminjpdewa